DPR Dorong Aktualisasi Data Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Komisi IV DPR RI mendorong pemerintah mengaktualisasi data pangan pokok seperti jagung, telur dan ayam.
Hal ini untuk melihat secara utuh ketersediaan komoditas tersebut di Indonesia.
"Kami di Komisi IV mendorong agenda rapat gabungan dengan mitra komisi VI, dan BPS termasuk Bulog. Ini persoalan data harus diselesaikan, agar ada satu data yang digunakan," kata anggota Komisi IV DPR RI Fauzih H Amro saat dihubungi, Jumat (31/8).
Simpang-siurnya data produksi hasil pangan membuat sirkulasi ekspor dan impor jagung terganggu.
Kebutuhan industri pakan ternak hingga harga daging ayam dan telur bisa dipastikan berpengaruh dari harga jagung.
"Jagung sebagai salah satu bahan utama pakan ternak memang vital, kalau memang surplus, harusnya digunakan untuk dalam negeri, tetapi ketika kurang dan harus impor tidak masalah, itu harusnya jadi pilihan terakhir," ujarnya.
Fauziah menginginkan adanya data yang sinkron antara Kementerian Pertanian, BPS dan Kementerian Perdagangan.
Sebab, tidak jelasnya data yang sinkron antara Kementan, BPS, dan Kemendag akan membuat masalah pangan Indonesia semakin rumit.
Data pangan diperlukan untuk melihat secara utuh ketersediaan komoditas tersebut di Indonesia.
- KADIN Ungkap Data Pangan Memperkuat Sektor Pertanian
- KRKP Sebut Indonesia Masih Bermasalah soal Data Pangan
- Jelang Ramadan dan Idulfitri NFA Pantau Ketersediaan 9 Bahan Pangan
- Deddy Sitorus Minta Jokowi Perintahkan Kemendag dan Bulog Validasi Data Pangan
- Peran Krusial Pengelolaan Data Online dalam Mencapai Swasembada Gula Konsumsi
- Rencana Syahrul Yasin Limpo di Kursi Mentan untuk Kurangi Impor Pangan