DPR Dorong Aktualisasi Data Pangan
Ketidakakuratan data, lanjutnya, bisa dimanfaatkan mafia impor, termasuk mafia jagung untuk pakan ternak.
"Ini kan jadi tanda tanya, ada apa dengan impor? Kecuali kita sudah punya data yang valid, sudah clear kita butuh impor, ya harus impor,” tegasnya.
Sementara pengamat pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Jangkung Handoyo Mulyo di mengatakan, semua pihak harus berkontribusi dalam meningkatkan produksi jagung.
Dengan begitu, apa pun hasil data terbaru bisa menutup impor jagung.
"Kondisi sekarang tidak cukup. Padahal kalau untuk ternak itu, mau tidak mau, karena skala komersial, butuh banyak," kata dia.
Dia menjelaskan, kebutuhan yang besar akan jagung untuk industri pakan harus tetap terpenuhi.
Ketidaksiapan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak tentunya akan memberikan efek domino terhadap harga produk peternakan, seperti telur dan daging.
"Jadi tidak bisa ditunda, harus dipenuhi," pungkas dia. (tan/jpnn)
Data pangan diperlukan untuk melihat secara utuh ketersediaan komoditas tersebut di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- KADIN Ungkap Data Pangan Memperkuat Sektor Pertanian
- KRKP Sebut Indonesia Masih Bermasalah soal Data Pangan
- Jelang Ramadan dan Idulfitri NFA Pantau Ketersediaan 9 Bahan Pangan
- Deddy Sitorus Minta Jokowi Perintahkan Kemendag dan Bulog Validasi Data Pangan
- Peran Krusial Pengelolaan Data Online dalam Mencapai Swasembada Gula Konsumsi
- Rencana Syahrul Yasin Limpo di Kursi Mentan untuk Kurangi Impor Pangan