DPR Dorong Kedepankan Kepentingan Nasional
Kamis, 17 November 2011 – 04:06 WIB

DPR Dorong Kedepankan Kepentingan Nasional
JAKARTA - Direktur Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (CITRUS), Asmiati Rasyid memastikan layanan data wireless akan menjadi primadona industri selular pada tahun 2012. Hal itu ditandai dengan turunnya pendapatan seluruh operator dari sisi layanan Short Message Service (SMS) dan voice karena data akan menjadi revenue generator yang signifikan bagi operator. "Ini akan berdampak terhadap eksistensi operator. Jika KPPU memutuskan pembagian kanal harus dibagi rata karena persamaan hak, maka hal ini akan berakibat fatal bagi kelangsungan bisnis data Telkomsel. Dengan pelanggan lebih dari 105 juta, maka konektivitas dan bandwith akan sesak. Secara otomatis konsumen tidak nyaman," kata Asmiati pada seminar Pertarungan Telko 2012, Tantangan dan Hambatanya di Jakarta Media Center, Jakarta.
Asmiati menjelaskan meskipun akan menjadi primadona, layanan data wireless menemui kendala karena adanya keterbatasan spektrum frekuensi akibat okupansi sudah mendekati puncaknya. Kata dia, kondisi ini diperparah terjadinya perebutan frekuensi 3G sesama operator.
Baca Juga:
Perebutan frekuensi 3G yang dimaksud Asmiati adalah Telkomsel dan Axis. Ia mengatakan kisruh yang sudah ditangani Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terjadi karena adanya perebutan untuk layanan data.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (CITRUS), Asmiati Rasyid memastikan layanan data wireless akan menjadi
BERITA TERKAIT
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas