DPR Dorong Pembelian Pesawat dan Senjata dari Brasil Dievaluasi

jpnn.com - JAKARTA - Sikap Presiden Dilma Rousseff yang mempermalukan Dubes RI untuk Brasil, Toto Riyanto, di Istana Presidennya dengan membatalkan penyampaian credentials (surat kepercayaan) secara mendadak bakal berbuntut panjang.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, dalam siaran persnya menyatakan, akan mengevaluasi kerjasama bilateral yang selama ini sudah terjalin antara Indonesia-Brasil dalam berbagai bidang. Terutama pertahanan dan ekonomi.
Di bidang pertahanan Indonesia dan Brasil sudah menjalin kerjasama yang baik. Tahun anggaran 2009-2014, Indonesia memesan pesawat Super Tucano untuk mengawasi garis pantai nusantara. Kemudian juga memesan Multi Launcher Rocket System (MLRS). Dengan kejadian ini, tegas Tantowi, kerjasama tersebut akan dievaluasi.
"Kami akan duduk dengan Kemhan untuk mengevaluasi kerja sama ini ke depan jika Brasil tidak merubah sikap," tegas Tantowi, Sabtu (21/2).
Di bidang perdagangan, sebagai salah satu penghasil daging terbesar di dunia, Brasil saat ini sedang berusaha memasukkan dagingnya ke Indonesia, karena mereka tahu besarnya kebutuhan dalam negeri akan daging.
"Dari dua bidang itu saja, saya menilai Brasil dalam posisi yang lebih membutuhkan kita," jelasnya.
Tantowi menambahkan, sebagai negara yang sedang dalam posisi darurat narkoba, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak boleh takut apalagi tunduk oleh tekanan-tekanan seperti yang sedang dilancarkan Brasil dan Australia saat ini.(fat/jpnn)
JAKARTA - Sikap Presiden Dilma Rousseff yang mempermalukan Dubes RI untuk Brasil, Toto Riyanto, di Istana Presidennya dengan membatalkan penyampaian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia
- KPK Ancang-ancang Ambil Tindakan Terkait Laporan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- Di Hadapan Akademik UGM, Eddy PAN Ungkap Pentingnya Kebijakan Berbasis Data
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19