DPR Dukung Kurikulum Prototipe Kemendikbudristek, Lebih Fleksibel untuk Guru & Siswa
jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI mendukung opsi penerapan kurikulum prototipe yang ditawarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kurikulum ini sebagai pilihan bagi sekolah dalam mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss) dan mengakselerasi transformasi pendidikan nasional.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyampaikan adaptasi dan inovasi diperlukan agar bertahan di tengah perkembangan zaman. Salah satunya menyangkut opsi model kurikulum yang berlaku di Indonesia.
“Ada beberapa pertimbangan mengapa kurikulum perlu disempurnakan. Paradigma konservatif dalam kurikulum jika disandingkan dengan perkembangan dunia, tak lagi relevan," terang Syaiful, Selasa (28/12).
Dia menjelaskan Komisi X dengan Kemendikbudristek mengambil pemberlakukan kurikulum ini adalah opsional. Tidak bisa lagi memegang paradigma konservatisme di dunia pendidikan.
"Dinamika internal dan eksternal di dunia pendidikan kita melampaui apa yang kita prediksi termasuk yang dipikirkan oleh pakar perumus kurikulum 2013,” terangnya.
Kurikulum 2013 menurutnya adalah kurikulum yang padat konten dan bermuatan sangat banyak. Dalam dunia disrupsi, jika kurikulum banyak konten dan muatannya, kita tidak bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendalami sesuatu dari kecenderungan bakat mereka.
"Padahal kita sedang menciptakan generasi yang kompeten,” tegasnya.
Ketua Komisi X DPR mendukung kurikulum prototipe Kemendibudristek karena beberapa alasan salah satunya mengenai guru dan siswa
- Mahfudz: Kesejahteraan Dosen Sudah Seharusnya Diperjuangkan
- Raker Komisi X DPR & Mendikdasmen Menyinggung Kenaikan Gaji Guru
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5