DPR Dukung Moratorium Pengiriman TKI ke Arab Saudi
Lebih lanjut Tamliha setuju perlu dilakukan moratorium pengiriman tenaga kerja atau buruh migran Indonesia ke Arab Saudi. "Tidak usah dicabut terbatas. Moratorium itu penting," ungkap Tamliha.
Dia menyatakan moratorium harus dilakukan sepanjang kualitas sumber daya manusia belum diperbaiki, termasuk soal keterampilan dan penguasaan bahasa. "Moratotium penting. Sebelum dikirim ke Arab harus jelas. Tidak sedikit yang tidak dibayar gajinya, apalagi yang tidak bisa pulang," ungkap Tamliha.
Selain itu, Tamliha mengatakan gaji atau upah buruh migran di Arab Saudi juga tidak besar. Menurut dia, rata-rata buruh migran menerima gaji 1500 riyal saja. Hal ini kalah jauh jika dibandingkan dengan Korea Selatan, yang menggaji buruh migran bisa sampai pada angka Rp 30 juta.
Dia mengatakan salah satu tugas ambbasador di luar negeri adalah melakukan perlindungan terhadap WNI. Karena itu, dia menegaskan, sudah saatnya pemerintah tidak mengizinkan lagi calon TKI dikirim ke Arab Saudi. (boy/jpnn)
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menyatakan Arab Saudi belum pernah membuat mandatory consular notification (MCN) dengan negara manapun.
Redaktur & Reporter : Boy
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan
- Klasemen Sementara Grup C: Timnas Indonesia Terbang, Arab Saudi Melorot
- Timnas Indonesia Gasak Arab Saudi, Sejarah Tercipta!