DPR Dukung Program A-Life Jasa Marga
jpnn.com, JAKARTA - Pasca penerapan elektronifikasi di seluruh ruas jalan tol pada Oktober 2017 lalu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar Program Alih Profesi (A-Life) bagi para petugas pengumpul tol yang memilih profesi baru. Komisi VI DPR RI mendukung program A-Life ini, sebagai antisipasi dan solusi untuk kelanjutan pekerja yang bertugas di gerbang tol.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Bowo Sidik Pangarso usai memimpin rapat dengan Direkturs Utama Jasa Marga beserta jajaran, di Kantor Cabang Jasa Marga Purbaleunyi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (23/3/2018).
“Saya sangat tertarik dan mendukung Jasa Marga karena memiliki program A-Life, karyawan Jasa Marga yang kena dampak e-toll ini ditawari ke anak perusahaan atau diberikan bantuan untuk wiraswasta. Ternyata program ini berjalan bahkan sampai mencapai seribu orang. Ini menjadi contoh baik untuk BUMN lain,” kata Bowo.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, fokus Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI kali ini adalah pengawasan terhadap kinerja Jasa Marga terkait e-toll. Pasalnya, diketahui banyak isu yang mengatakan akibat diberlakukannya e-toll berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan. Bahkan isunya, karyawan yang di-PHK mencapai puluhan ribu pekerja.
“Kami sudah menanyakan kepada Direksi Jasa Marga dan mengatakan bahwa hanya 4.700 karyawan Ja sa Marga. Artinya ini tahun politik, jangan sampai hal-hal seperti ini dibawa keranah politik,” imbuh politisi dapil Jawa Tengah itu.
Sementara terkait kinerja Jasa Marga, Anggota Komisi VI DPR RI Iskandar Dzulkarnain Syaichu mendukung langkah Kementerian BUMN yang berencana menjadikan Jasa Marga menjadi operator tol diseluruh Trans Jawa.
Namun, ia mengingatkan, untuk menjadi operator rual tol di Trans Jawa memang dibutuhkan biaya yang tak sedikit. Ia pun mengapresiasi langkah Jasa Marga yang telah melakukan pendekatan dengan perbankan.
“Kita sudah melihat Jasa Marga itu sudah melakukan Komodo Bond dan pendekatan kepada bank pemerintah maupun bank asing untuk mencari dana, itu salah satu terobosan yang baik. Saya pikir ini langkah yang bagus dari Kementerian BUMN untuk mendorong terus Jasa Marga agar menjadi operator bukan hanya di Trans Jawa, tetapi di seluruh Indonesia. Karena Jasa Marga satu-satunya penyelenggara jalan tol yang ada di Indonesia,” tutup politisi F-PPP itu.(adv/jpnn)
Pasca penerapan elektronifikasi di seluruh ruas jalan tol pada Oktober 2017 lalu, PT Jasa Marga menggelar Program Alih Profesi (A-Life) bagi para pengumpul tol.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju