DPR: Harga Avtur Tidak Bisa Dibandingkan dengan Negara Lain
Ia mengatakan, secara umum struktur harga avtur terdiri atas biaya produksi, biaya distribusi, biaya layanan, dan margin. Khusus biaya distribusi, karena Indonesia adalah negara kepulauan maka channel of distribution-nya sudah pasti berbeda dengan Singapura atau Malaysia misalnya.
“Mereka tinggal pasang pipa dari kilang minyak ke bandara. Kalau Indonesia harus diangkut lewat laut dan lewat darat di seluruh wilayah yang sangat luas,” lanjut Ibrahim yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Akademi Migas (ILUGAS).
Kondisi tersebut, lanjut Ibrahim, membuat harga avtur berbeda pada masing-masing bandara. Hanya saja, perbedaan tersebut tidak terlalu besar karena akan berimbas pada berbagai hal termasuk, aspek sosial politik. Memurahkan avtur di Bandara Soekarno-Hatta, lanjut Ibrahim, akan menyebabkan harga avtur di daerah tinggi dan ini juga bisa berakibat pada biaya politik.
“Jika biaya distribusi dibiarkan apa adanya, maka harga Avtur di Indonesia akan sangat murah di bandara dekat kilang dan akan sangat mahal di Papua, misalnya. Harmonisasi diperlukan agar harga tidak berbeda sekali antar bandar udara,” pungkas Ibrahim.(boy/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Inas Nasrullah Zubir meminta berbagai pihak untuk tidak membandingkan harga avtur Pertamina dengan negara lain.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan