DPR Ingatkan Data Kependudukan tidak Boleh Diakses Bebas
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menyatakan tidak setuju kebijakan pemerintah yang memberikan akses data kependudukan kepada swasta. Herman mengatakan data kependudukan harus menjadi kerahasiaan negara.
"Kami tidak setuju kalau data kependudukan bebas diakses pihak mana pun dan apalagi terkait data pribadi dapat diakses langsung oleh pihak lain selain kepentingan negara," kata Herman menjawab JPNN.com, Rabu (31/7).
Herman menuturkan akses kepada data itu harus terbatas, dan untuk keperluan tertentu. Menurut dia, hal tersebut juga harus ada batasannya.
BACA JUGA: Jangan Sampai Data Kependudukan Nongol di Medsos
“Kecuali jika terbatas dan karena keperluan tertentu, itupun harus ada batasannya," tambah Herman.
Wakil ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu khawatir kalau terlalu longgar, maka dapat digunakan kepentingan apa pun dan diperjualbelikan.
"Data kependudukan harus menjadi kerahasiaan negara, kecuali atas kepentingan tertentu dan terbatas," ujar Herman.
Lebih lanjut Herman menuturkan masyarakat yang telah memenuhi persyaratan wajib memiliki KTP. Negara juga wajib menjaga kebenaran dan kerahasiannya. "Kalaupun dibuka akses semestinya untuk kepentingan terbatas dan terkait kepentingan negara,” kata Herman.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menyatakan tidak setuju kebijakan pemerintah yang memberikan akses data kependudukan kepada swasta. Herman mengatakan data kependudukan harus menjadi kerahasiaan negara.
- Komisi III DPR Sebut Polri Paling Responsif Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
- Said Abdullah PDIP Mendukung Pelaksanaan APBN 2025 untuk Rakyat
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli