DPR: Ini Bukan Ujian Mahasiswa
jpnn.com - Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan mempertanyakan kinerja panitia seleksi (pansel) calon penyelenggara pemilu 2017-2022.
Pasalnya, hasil seleksi nama-nama yang lolos untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, dinilai kurang berbobot.
Arteria mengemukakan pandangannya, saat Komisi II menggelar fit and proper test sesi pertama yang diikuti lima nama calon anggota Bawaslu, dari sepuluh nama yang diuji di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (4/4).
Kelima calon masing-masing Abhan, Abdullah, Ratna Dewi Pettalolo, Mohammad Nadjib dan Fritz Edward Siregar, sebelumnya diminta terlebih dahulu memaparkan visi misi masing-masing.
"Ceritanya semua indah-indah. Saya sayangkan timsel (pansel,red) bisa memilih orang-orang seperti ini," ujar Arteria usai mendengar pemaparan kelima calon.
Arteria menilai, pemaparan kelimanya baru sebatas janji. Sementara untuk meyakinkan Komisi II, para calon harusnya menjelaskan apa saja yang sudah mereka lakukan terkait demokrasi dan pemilu di Indonesia.
"Tapi ini jawabannya kok malah teori semua. Ini bukan ujian mahasiswa. Apa bapak ibu mau mencari kerja?," tanya Arteria.
Politikus PDI Perjuangan ini menegaskan, DPR sepenuhnya bekerja profesional dalam menetapkan lima nama anggota Bawaslu. Memilih sepenuhnya berdasarkan kemampuan masing-masing calon, bukan karena hal-hal lain.(gir/jpnn)
Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan mempertanyakan kinerja panitia seleksi (pansel) calon penyelenggara pemilu 2017-2022.
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Bencana Melanda, Anggota DPR Ajak Masyarakat Bantu Korban
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Anggota DPR Harap Tak Semua Satuan Polri Berhak Gunakan Senpi
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- 6 Langkah Bawaslu Antisipasi Pengawas Meninggal Dunia Saat Pilkada