DPR Isyaratkan Tolak BLSM
Sabtu, 25 Mei 2013 – 08:16 WIB
Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husein menambahkan, dana kompensasi yang diinginkan pemerintah lebih cenderung digunakan untuk kepentingan politik. Rakyat dibuat susah dulu melalui kenaikan harga BBM, lalu seolah-olah datang dewa penolong yang memberikan bala bantuan. Menurut Saleh, cara itu pernah digunakan pada 2008-2009. "Memang, program ini sarat muatan politik untuk kepentingan kelompok tertentu menjelang pemilu," katanya.
Baca Juga:
Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP Maruarar Sirait sebelumnya juga mengungkapkan, pembahasan usul kenaikan harga BBM akan berlangsung alot. Dia juga secara tegas menolak rencana pemberian BLSM. "Kami tidak setuju dengan kenaikan harga BBM. Bagaimana bisa setuju dengan pemberian BLSM?" ujarnya.
Sementara itu, Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin mengungkapkan, kompensasi kenaikan harga BBM ditujukan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi yang berpotensi menaikkan angka kemiskinan. "Golkar siap membantu pemerintah untuk menyusun program paket kompensasi ini agar lebih tepat sasaran," katanya.
Kenaikan harga BBM, menurut dia, mengakibatkan tekanan hidup yang besar terhadap masyarakat dengan pendapatan terendah atau miskin. Karena itu, BLSM sangat penting, meski bersifat sementara. Terkait dengan parpol di luar koalisi yang menganggap BLSM berhubungan dengan kepentingan Pemilu 2014, Nurul justru berpendapat berbeda.
JAKARTA--Pemerintah sudah mengajukan proposal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) plus skema kompensasinya dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBNP)
BERITA TERKAIT
- Mendagri: Tiga Pilar Kekuatan Negara Dimulai dari ASN Berkualitas
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Akademisi dan Guru Besar Sebut Kasus Mardani Maming Sangat Minim Fakta Hukum
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Bahlil Lahadalia Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
- Prabowo & Ridwan Kamil Makan Malam Bersama, Ini yang Dibahas