DPR: Jangan Anggap Ini Peristiwa Biasa
jpnn.com - jpnn.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) kembali tersandung kasus korupsi. Hakim MK Patrialis Akbar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap dari bos impor daging Basuki Hariman.
Sebelumnya, Akil Mochtar saat menjabat ketua MK juga diciduk KPK karena menerima suap terkait sejumlah sengketa pilkada.
Anggota Komisi III DPR Syaiful Bahri Ruray mengatakan, ini merupakan peristiwa luar biasa yang seharusnya menjadi pelajaran bagi bangsa.
"Jangan anggap ini peristiwa biasa," kata Syaiful saat diskusi 'Lagi, Korupsi di Mahkamah Konstitusi?' di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/1).
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, harus ada pembenahan secara kultural maupu struktural di MK.
Dia menegaskan, DPR, Mahkamah Agung dan presiden harus duduk bersama untuk melakukan pembenahan di lembaga ini. Ruray juga meminta MK melakukan pembenahan.
"Selama ini ketika ada kejadian baru dibentuk komite etik," kritik dia. (boy/jpnn)
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) kembali tersandung kasus korupsi. Hakim MK Patrialis Akbar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga
Redaktur & Reporter : Boy
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- Legislator NasDem Anggap APH Bisa Usut Kasus Terbitnya Sertifikat di Laut
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar
- Pengamat Pertanyakan Lonjakan Citra Positif KPK
- Salim Kamaludin Bantah Tuduhan Pihak Terkait di Sidang Perselisihan Pilkada Halteng
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas