DPR: Jangan Terlena dengan Corona, DBD Lebih Mengancam

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh terlena dengan wabah virus corona, yang merupakan penyakit dari internasional. Sebab, kata Melkianus, ada penyakit lokal yang justru lebih mengancam masyarakat karena sekarang penyebarannya sudah kian parah.
Ia menyebutkan bahwa penyakit itu antara lain demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. “Jadi, di negeri kita ini penyakit-penyakit internasionalnya ada seperti corona, tetapi ada juga penyakit lokal seperti DPD dan malaria. Memang Kementerian Kesehatan ini menangani seluruh urusan kesehatan, menyehatkan orang dari semua penyakit sehingga jangan cuma terpukau dengan corona saja,” kata Melki saat diskusi Forum Legislasi bertajuk “Perlukah UU Khusus Mengatasi Dampak Covid-19?” di Media Center Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/3).
Ia menambahkan kemarin Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo memerintahkannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pengecekan terkait wabah DBD tersebut. Sebab, ujar Melki, NTT termasuk yang paling parah karena sudah banyak korban meninggal dunia karena DBD.
“NTT sudah 33 orang meninggal karena DBD dan hampir 3.000 orang kena DBD. Se-Indonesia itu sudah hapir 15 ribu , dan 100 orang lebih mungkin ada yang meninggal,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan bahwa itulah kondisi riil yang dialami Indonesia. Menurut dia, persoalan DBD lebih konkret dibanding corona. Dia menegaskan kedua penyakit itu sama-sama belum ada obatnya. “DBD dan corona belum ada obatnya,” tegasnya.
Melki yakin Indonesia punya kemampuan menghadapi dan melewati ini semua. Dia menegaskan, bila ini bisa dilalui dengan baik, maka akan menjadi satu contoh untuk menghadapi sejenis corona di masa yang akan datang.
“Kalau ini kita bisa lewati dengan baik termasuk protokol yang kita lakukan ini, dan juga bagaimana kemampuan Indonesia bisa menghadapi corona, maka ini bisa menjadi contoh yang lain,” kata politikus asal NTT itu.
Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengatakan bahwa DBD merupakan satu hal yang tidak boleh dilupakan. Ia meminta jangan terlena dengan Covid-19. “Karena DBD ini juga sudah KLB (keadaan luar biasa),” tegas Mufida.
Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan perlu dibentuk satuan kerja pemerintah yang melibatkan sejumlah kementerian untuk menangani Covid-19.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Cegah DBD dengan Edukasi 3M Plus, Soffell dan Pemerintah Provinsi Bali Sasar 35 Desa dan Kelurahan
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa
- DPR Segera Bahas RKUHAP, Muncul Penegasan Penyidikan Harus Pakai CCTV