DPR Janji Pangkas 40 Persen Anggaran Kunker
FITRA Tak Percaya, Bakal Tambah 40 Persen Melalui APBN - P 2011
Kamis, 21 April 2011 – 06:29 WIB
JAKARTA - Kegiatan kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri oleh anggota DPR di saat reses semakin tak populer. Setelah Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta perlunya perombakan aturan kunker, giliran Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengusulkan adanya evaluasi atas kegiatan "pelesir" itu. Pemangkasan anggaran itu kata Priyo, tentu tidak menghapus kegiatan kunker atau studi banding pada akhirnya nanti. Bagaimanapun juga, kata dia, DPR RI tetap membutuhkan kegiatan tersebut. Hanya saja, DPR mencoba untuk melakukan evaluasi, kunker atau studi banding mana yang benar-benar dibutuhkan. "Kalau tidak kunker, nanti kita (DPR) seperti katak dalam tempurung," jelasnya.
Anggaran kunker atau studi banding yang tersisa saat ini dibahas ulang untuk dilakukan penghematan semaksimal mungkin. "Saya sendiri mengusulkan agar anggaran kunker ini dipangkas saja," kata Priyo di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (20/4).
Dengan banyaknya kritik dari publik, Priyo menilai perlu bagi DPR melakukan evaluasi atas kunker ke luar negeri. Harus diakui bahwa ada perbedaan urgensi antara kunker yang satu dengan yang lain. Beberapa kunker harus betul-betul dipahami kepentingannya untuk menggunakan anggaran negara hingga keluar negeri. "Kalau bisa dipangkas 30 persen, syukur-syukur kalau 40 persen," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kegiatan kunjungan kerja atau studi banding ke luar negeri oleh anggota DPR di saat reses semakin tak populer. Setelah Wakil Ketua DPR
BERITA TERKAIT
- Survei SMCR: Pram-Doel Unggul dari Berbagai Aspek Dibanding RK-Suswono
- Elektabilitas Pramono Anung Pernah Tidak Diperhitungkan, Kini Berubah Moncer
- Citra Mus Optimistis Wujudkan Era Baru Taliabu Emas
- Edi Langkara Berkomitmen Tuntaskan Permasalahan di Halteng
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto