DPR: Kalau Hanya Kata Fredi Budiman, Itu Sulit!
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani menilai biasa saja seorang Koordinator KontraS Haris Azhar meminta Presiden Joko Widodo membentuk tim independen untuk mendalami curhat tereksekusi mati kasus narkoba, Fredi Budiman.
"Menurut saya, biasa saja seorang warga negara bernama Haris Azhar meminta presidennya membentuk tim independen," kata Arsul, Senin (8/8).
Tapi presiden lanjutnya, untuk sampai kepada pembentukan tim tersebut, harus memiliki data awal atau bukti permulaan yang cukup yang memadai.
Mestinya, ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah X itu, sebelum meminta presiden membentuk tim, Haris menyampaikan data terlebih dahulu kepada kepala staf kepresidenan.
"Support dulu presiden dengan data melalui kepala staf kepresidenan untuk dianalisis. Kalau memang ada data awal atau bukti permulaan yang cukup, tentu terbuka kemungkinan presiden mempertimbangkannya. Tapi kalau misalnya hanya satu-satunya bukti, katanya si Fredi, itu sulit," kata Arsul.
Sekjen DPP PPP itu yakin Haris tidak asal ngomong. Sebagai orang yang berpengalaman ketika mendengar cerita dari Fredi.
"Pasti ada pohon. Pohon itu yang melukiskan jaringan. Itu dulu dong yang diberikan dan tidak perlu mengungkapkannya kepada publik. Tapi sampaikan bukti dan jelas," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani menilai biasa saja seorang Koordinator KontraS Haris Azhar meminta Presiden Joko Widodo membentuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyelesaian Judi Online Cuma 1, Tergantung Penegak Hukumnya
- Lemkapi Acungi Jempol Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Anak Buah Arogan
- Pakar Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur, Tidak Sah, dan Lecehkan Hukum
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub