DPR: Kasus Jiwasraya Momentum Benahi Pasar Asuransi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto mengatakan kondisi yang menimpa Jiwasraya dapat memberikan dampak sistematik terhadap pasar keuangan, utamanya asuransi.
Politikus Partai Golkar itu mengingatkan kepercayaan nasabah harus tetap terjaga demi terwujudnya visi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam meningkatkan foreign direct investment (FDI).
"Ekonomi kita mulai membaik di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Iklim investasi harus didukung oleh tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pasar keuangan dan asuransi," kata Dito, Senin (9/12).
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus banyak belajar dari kasus ini untuk menghindari dampak sistemik. Dito menjelaskan kasus Jiwasraya ini mirip sekali dengan kejadian AIG di Amerika Serikat pada 2008.
Selain harus menyelesaikan kasus Jiwasraya ini, kata Dito, OJK juga harus membuat aturan yang mengantisipasi agar kasus yang sama tidak terulang lagi.
Menurutnya, aturan pasar asuransi perlu di-review semua, OJK harus membuat kebijakan dan aturan yang friendly, tetapi tetap dapat menjaga stabilitas pasar keuangan dan asuransi.
"Kami di Komisi XI DPR RI siap bahu membahu bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi," ungkap dia.
Dito menyarankan selain fokus untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini, OJK harus memiliki visi yang jauh ke depan. "Seperti halnya industri lain, pasar asuransi juga harus siap dengan gempuran Insur Tech," ujarnya.
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto mengatakan kondisi yang menimpa Jiwasraya dapat memberikan dampak sistematik terhadap pasar keuangan, utamanya asuransi
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Indonesia Re Selenggarakan Pelatihan untuk Tingkatkan Pelayanan dalam Asuransi
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Indonesia Re Dukung Pengembangan SDM Industri Asuransi lewat Executive Training
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia