DPR Keberatan Setnov Dicegah, Ini Kritik dari Yusril
jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengomentari langkah DPR melayangkan nota keberatan ke Presiden Joko Widodo terkait langkah Direktoray Jenderal Imigrasi mencegah Setya Novanto sehingga tak bisa ke luar negeri.
Yusril mengatakan, imigrasi mencegah Setnov -panggilan Novanto- atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyidikan dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Menurutnya, pencegahan itu juga masih sesuai undang-undang karena status Setnov sebagai saksi.
"Sebenarnya DPR tidak perlu protes," ujar Yusril kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/4).
Guru besar ilmu hukum itu menjelaskan, Mahkamah Konstitusi (MK) memang sudah membatalkan ketentuan di UU Keimigrasian tentang pencegahan terhadap saksi. Sebab, putusan MK hanya membolehkan pencegahan terhadap tersangka.
Namun, Yusril mengingatkan bahwa masih ada UU KPK. "Masalahnya, UU KPK yang membolehkan mencekal saksi, masih berlaku dan belum pernah diubah atau dibatalkan oleh MK," tegasnya.
Karenanya Yusril menegaskan, jika Setnov keberatan karena dicegah KPK mestinya mengajukan uji materi ke MK untuk membatalkan pasal dalam UU tentang lembaga antirasuah itu. Opsi lannya, ketua DPR itu bisa menggugar ke pengadilan tata usaha negara (PTUN).
"Sebagai ketua DPR sudah sepantasnya Novanto melakukan perlawanan secara sah dan konstitusional dengan menempuh jalur hukum, bukan DPR melakukan protes ke presiden. Apalagi semua tahu bahwa KPK adalah lembaga indenden yang bukan bawahan presiden," pungkas mantan menteri sekretaris negara itu.(fat/jpnn)
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengomentari langkah DPR melayangkan nota keberatan ke Presiden Joko Widodo terkait langkah Direktoray
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Terpidana Pemerkosa 48 Pria Reynhard Sinaga Dipukuli di Inggris, Begini Sikap Pemerintah
- PBB Bersiap Gelar Muktamar ke-VI di Bali untuk Memilih Ketum yang Baru
- Prabowo Usul Pilkada Lewat DPRD Saja, Doli Kurnia Golkar Membela
- Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Siap Menampung
- Golkar Selalu Terbuka, Bahlil Tunggu Respons Jokowi