DPR Kebut Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

jpnn.com - JAKARTA - DPR akan menggesa ratifikasi atas konvensi internasional tentang perlindungan untuk semua orang dari penghilangan paksa. Targetnya, proses ratifikasi atas konvensi internasional bertajuk International Convention for The Protection of All persons From Enforced Disappearance (ICCPED) itu bisa tuntas pada Oktober mendatang.
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengungkapkan, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa pada 27 November 2010 silam telah menandatangani konvensi itu di New York. Selanjutnya, pemerintah pada 27 Juni lalu mengajukan usulan ratifikasi tentang pengesahan ICCPED.
Menurut Hasanuddin, rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada 28 Juni lalu 2013 telah memutuskan dan menugaskan Komisi I DPR RI untuk membahasnya. Komisi I DPR pun menindaklanjutinya dengan rapat pleno komisi pada 19 Agustus lalu.
"Kami di Komisi I DPR sepakat membahasnya dan akan segera mulai membahas sesuai prosedur yg berlaku. Kami akan menggelar rapat dengar pendapat dengan tokoh masyarakat, LSM, penggiat HAM, Komnas HAM, akademisi, pakar dan lainnya," kata Hasanuddin, Senin (2/9) malam.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, Komisi I DPD akan menjadwalkan rapat kerja (raker) dengan pemerintah untuk meratifikasi konvensi tersebut. "Insya Allah Oktober depan sudah bisa selesai," pungkasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - DPR akan menggesa ratifikasi atas konvensi internasional tentang perlindungan untuk semua orang dari penghilangan paksa. Targetnya, proses
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPP Perempuan Bangsa Gelar Bakti Sosial di Yayasan Darul Al Hufadz Bogor
- Pemprov Jateng: ASN Tidak Mudik, Jadi Tidak Perlu WFA
- Pemda Siap Angkat PPPK 2024 Tahun Ini, Ada Solusi Bagi Honorer Kena PHK
- Ditjenpas Bakal Benahi Lapas Kutacane Setelah Insiden Puluhan Napi Kabur
- Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN untuk Menghadirkan Air Bersih di Batam
- Firnando Ganinduto Soroti Kasus Korupsi Minyak Mentah