DPR Kecam Aksi Penganiayaan Santri oleh Petugas Lapas Natal
jpnn.com, MANDAILING NATAL - Pelaku penganiayaan seorang santri di Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, dinilai layak mendapat ganjaran.
Anggota Komisi III DPR RI Heru Widodo mengatakan aksi brutal yang dilakukan seorang pegawai kantor Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II Natal tidak dibenarkan.
“Saya minta (pelaku) ditindak tegas, copot jabatan dan sanksi sebagaimana hukum berlaku,” kata Heru Widodo, Selasa (21/9).
Menurut Heru, aksi kekerasan petugas lapas itu tidak menunjukkan sikap seorang aparat pemerintah.
"Ini jelas mempermalukan institusi, tidak bisa diabaikan. Harus menjadi catatan evaluasi Kemenkumham," ujarnya.
Ketua DPN Gemasaba itu menuturkan bahwa kejadian yang sempat viral di masyarakat itu harus dijadikan pembelajaran.
"Jangan mudah emosi apalagi cuma soal kendaraan penyok. Apa yang dilakukan petugas itu jelas sudah merusak ikhtiar Kemenkumham membangun citra positif institusi," bebernya.
Ke depan, lanjut Heru, pola rekrutmen calon petugas lapas harus betul-betul mampu membaca karakter biukan pada acuan nilai ujian.
Anggota Komisi III DPR RI Heru Widodo mengecam aksi petugas Lapas Natal yang menganiaya santri.
- Sah! Ariawan Kembali Pimpin Koordinatoriat Wartawan Parlemen
- NU Care-LAZISNU & Prudential Syariah Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Santri dan Guru
- Ibas Ajak Perempuan Sadar Akan Potensinya
- Komisi IX dan Menaker Raker di DPR, Isu PT Sritex Pailit Jadi Sorotan
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri
- Di Hadapan Anggota DPR, Romo Paschal Ungkap Skenario Mengkriminalisasi Ipda Rudy