DPR Kembali Rajin Plesiran ke Luar Negeri
Gerindra Larang Kader Ikut Semua Agenda Studi Banding
Senin, 21 Maret 2011 – 07:41 WIB
Kritik dari kalangan LSM juga mengalir. Koordinator Advokasi dan Investigasi, Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menegaskan studi banding Panja RUU Akuntan Publik ini sangat mubadzir dan boros.
Baca Juga:
Dia menyebut anggaran ke Amerika Serikat menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,38 miliar dan ke Inggris kembali dialokasikan anggaran Rp 1,9 miliar. "Begitu mudahnya anggota DPR memperoleh miliaran rupiah untuk jalan "jalan yang sekedar memenuhi nafsu kesenangannya sendiri," katanya.
Uchok menambahkan bahwa anggaran plesiran ke Washington sebesar Rp 2,38 miliar untuk 16 anggota DPR. Tetapi, lantaran ada dua orang dari Gerindra yang tidak ikut, maka anggaran plesiran hanya sebesar Rp 2,1 miliar. Dengan demikian, anggaran negara bisa dihemat sebesar Rp 280 juta. "Uang sebesar Rp 280 juta itu cukup untuk membantu beasiswa tiga anak orang miskin sampai ke perguruan tinggi di Indonesia," ujar Uchok.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasih mengatakan big four Kantor Akuntan Publik (KAP) asing yang beroperasi di Indonesia berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Mereka adalah Ernst & Young, KPMG, Price Water House, dan DLoyd. "Makanya, studibanding ke kedua negara itu sangat relevan," katanya.
JAKARTA - Setelah sempat melakukan "moratorium" spontan selama beberapa bulan di penghujung 2010, DPR kini mulai menggeber kembali agenda
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum