DPR: KPK Harus Diselamatkan, Polri Harus Dibersihkan
Sabtu, 06 Oktober 2012 – 11:49 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy menyatakan sangat menyayangkan insiden "upaya penjemputan paksa" penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Kompol Novel Baswedan, Jumat (6/10), malam oleh sejumlah aparat Polda Bengkulu dengan mengarahkan dua kompi aparat Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.
Menurut Aboebakar, publik akan menganggap bahwa langkah Polri itu adalah bentuk pembalasan terhadap KPK yang memeriksa tersangka korupsi driving simulator SIM Korlantas, Irjen Djoko Susilo. "Pasti masyarakat dengan cepat akan menyimpulkan bahwa terjadi kriminalisasi terhadap penyidik KPK," kata Aboebakar, Sabtu (7/10).
Seperti diketahui, sejumlah anggota Polri berupaya menjemput Novel yang dituduh terlibat pada kasus penembakan 2004 silam. Aksi itu membuat suasana di KPK menjadi sangat tegang.
Aboebakar menilai, setidaknya tuduhan pada penyidik KPK akan mengundang tanya, kenapa perkara delapan tahun lalu baru diungkit saat ini. "Apalagi terjadi setelah yang bersangkutan memeriksa kasus Simulator yang melibatkan petinggi Polri," kata Aboebakar.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy menyatakan sangat menyayangkan insiden "upaya penjemputan paksa" penyidik Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Gangguan Kelenjar Tiroid, Bahaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan
- LSPR Institute Buka Program Studi Pendidikan Khusus di Momen Wisuda
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan