DPR: KPPU Mestinya Kawal Uang Rakyat

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Eka Sastra mengatakan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hendaknya ditempatkan sebagai pengawas uang rakyat dari praktik kartel yang dilakukan para importir. Sedangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditugaskan untuk mengawal uang negara dari tindak pidana korupsi,
“KPK oleh UU ditugaskan mengawal uang negara. KPPU mestinya diberi tugas khusus mengawas uang rakyat dari praktik kartel," kata Eka Sastra, saat diskusi "Revisi UU Persaingan Usaha, di Pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (1/9).
Caranya, menurut politikus Partai Golkar ini, KPPU diperkuat melalui revisi UU Persaingan Usaha, yang saat ini tengah dibahas oleh DPR.
Dampak praktik kartel, menurut Eka, rakyat Indonesia dipaksa membeli produk impor yang harganya sampai empat kali lipat dari harga pasar negara produsen.
“Contohnya, di Australia harga daging sapi setara dengan hanya 40 ribu rupiah per kilo. Sedangkan di Indonesia menjadi 130 ribu rupiah per kilo,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, praktik kartel menjadikan pengusaha sebagai mengatur harga dan pasokan pasar. Pemerintah tidak bisa ambil bagian untuk mengaturnya.
“Satu-satunya cara untuk melawan kartel memang harus memperkuat KPPU melalui UU. Kalau itu tidak dilakukan, tetap saja kartel komoditi sembako terjadi,” ujarnya.
Karena itu, DPR menjadikan revisi UU Persaingan Usaha sebagai pekerjaan prioritas. “Kita akan perkuat KPPU agar efektif menghentikan praktik kartel karena jelas-jelas menyengsarakan rakyat,” ujar Eka Sastra.(fas/jpnn)
JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Eka Sastra mengatakan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hendaknya ditempatkan sebagai pengawas uang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi