DPR Kritisi Angka Defisit RAPBN 2011
Selasa, 24 Agustus 2010 – 18:18 WIB
JAKARTA — Tahun 2011 mendatang, total belanja negara direncanakan sebesar Rp1.202 triliun. Dengan demikian, maka RAPBN 2011 akan mengalami defisit sebesar Rp115,7 triliun atau 1,7 persen dari product domestik bruto (PDB). Berbagai kalangan di DPR pun menolak defisit yang masih besar harus ditanggung Indonesia ini.
"Harusnya tidak perlu ada defisit di (APBN) 2011, karena ekonomi kita beberapa tahun terakhir terus menunjukkan perbaikan. Harusnya APBN 2011 tidak perlu lagi berorientasi pada defisit dan menutupinya dari berhutunga. Pemerintah harusnya lebih efesien dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada," tegas Laurens Bahang Dama dari Fraksi PAN dalam rapat paripurna, Selasa (24/8) di DPR RI.
Baca Juga:
Sementara juru bicara Fraksi PDIP, Utut Adianto, menilai belanja negara yang naik menjadi Rp1.202 triliun tidak menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. PDIP pun meminta pemerintah untuk menata ulang pola belanja negara dengan menaikkan belanja modal untuk sentra perekonomian masyarakat, menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran rakyat.
"Pembiayaan defisit sebesar Rp115,7 triliun ini mengakibatkan beban pemerintah semakin bertambah. Karena itulah, dalam APBN 2011 nantinya, PDIP menolak defisit anggaran dan mendorong surplus anggaran. Karena defisit anggaran sangat memberatkan karena sebagian besar berasal dari utang," tegasnya.
JAKARTA — Tahun 2011 mendatang, total belanja negara direncanakan sebesar Rp1.202 triliun. Dengan demikian, maka RAPBN 2011 akan mengalami
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan