DPR: Kurikulum 2013 Banyak Tak Setuju
Jumat, 11 Januari 2013 – 03:26 WIB
Pihaknya menekankan bahwa DPR tidak mau kejadian pahit terjadi lagi, seperti RSBI. Kenyataan lain MK sudah beberapa kali menganulir UU Sisdiknas yang menurutnya akibat kurang dilaksanakannya penelitian dengan intensif dan mendalam.
Bahkan Popon melihat hampir tidak ada eksperimen dalam kurikulum 2013 yang dipaparkan M Nuh malam itu. Sehingga dia tidak ingin pengalaman pahit juga terjadi pada kurikulum baru.
Politisi Partai Golkar itu menyimpulkan bahwa setelah melihat hasil uji publik, banyak juga yang setuju ada perubahan. Sementara dalam uji publik Panja kurikulum DPR yang juga mengundang hampir semua lapisan masyarakat terkait kurikulum, hingga mengadakan kunjungan spesifik, ternyata juga tidak sedikit yang menolak.
Begitu juga dalam RDPU Komisi X dengan LPTK, PGRI yang mengaku tidak dilibatkan. "Jadi jujur saya harus katakan, kebanyakan tidak setuju. Memang yang datang tidak ribuan, tapi mereka atas namakan institusi. Pertanyaan saya, apakah hasil uji publik ini memang akurat? Karena hasilnya berbeda dengan apa yang kita lihat. Kenapa bisa terjadi seperti ini?" Tutur Popon.
Soal model tematik integratif yang rencananya akan dijalan dari kelas I-VI SD, mata pelajaran IPA/IPS akan diintegrasikan. Nah, Popon mempertanyakan dasar pertimbangan Mendikbud. Sebab, di Jjepang, katanya, yang diintegrasikan hanya kelas I dan II, sedangkan kelas tiga tidak terintegrasi.
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, memaparkaan hasil uji publik kurikulum baru 2013 dalam Raker dengan Komisi Pendidikan DPR
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation