DPR Menduga Kenaikan Harga Bawang Putih Ulah Kartel
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menduga harga bawang putih yang meningkat drastis karena ulah permainan kartel yang ingin meraup keuntungan besar.
“Potensi permainan kartel pasti ada,” kata Viva usai menerima asosiasi pedagang bawang putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4).
Apalagi pasar bawang putih yang bersistem pasar oligopoli memberikan celah bagi sekelompok orang untuk memainkan harga dan pasokan bawang putih di pasaran.
“Pasar oligopoli pasar yang dikendalikan beberapa orang dalam rangka mengendalikan harga dan pasokan potensi kartelisasi itu ada,” tegasnya.
Karenanya, politikus PAN ini mendesak pemerintah menertibkan praktik curang oleh pihak tertentu dalam rantai pasok pangan nasional yang jelas merugikan pedagang
“Tugas dari pemerintah itu jangan sampai ada kartel, karena itu bertentangan dengan undang-undang," tegasnya.
Sementara itu, Khairul dari Perhimpunan Pedagang Bawang Putih yang memgadu ke Komisi IV memgaku, saat ini para pedagang kesulitan mendapatkan stok bawang putih. Kalaupun ada jumlahnya sangat sedikit dan mahal karena dikendalikan importir
"Bawang yang beredar saat ini kebanyakan adalah bawang putih impor yang berasal dari Cina, sementara bawang putih lokal yang ada tidak layak dijual," jelasnya.(fat/jpnn)
Viva Yoga Mauladi menduga harga bawang putih yang meningkat drastis karena ulah permainan kartel yang ingin meraup keuntungan besar.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Janji Bakal Tegas Perusahaan Nakal, Siap Cabut IPPKH
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor
- Pemerintah, Komisi IV DPR RI, dan Komite II DPD RI Sepakati Naskah RUU KSDAHE
- Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan
- Ravindra Ingatkan FLW Sangat Merugikan Bangsa, Perlu Segera Diantisipasi
- Menolak Lupa Persoalan Bawang Putih, Presiden Diminta Turun Tangan