DPR Menyayangkan Kebijakan Saudi Moratorium Umrah

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriyana Gantina menyayangkan kebijakan Kerajaan Arab Saudi menghentikan sementara kunjungan jemaah umrah Indonesia, karena persoalan wabah virus corona atau Covid-19.
“Saya sangat menyayangkan keputusan tersebut mengingat besarnya antusiasme umat Muslim di seluruh dunia khususnya Indonesia untuk menuju ke sana,” kata Selly kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).
Selly minta Kementerian Agama untuk berkoordinasi mengambil langkah konkret dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan terkait masalah ini.
Dia berharap prosedur yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi bisa berjalan dan jemaah umrah Indonesia tetap bisa diakomodasi.
“Pentingnya bagi calon jemaah kita untuk mendapat proteksi dari pemerintah agar lepas dari potensi paparan virusnya, sehingga bisa dinilai aman masuk (ke Saudi),” ujar Selly.
Selly menuturkan corona virus sudah melampaui epidemi penyakit. Virus corona sudah menjadi komoditas politik yang bisa menentukan suatu hubungan ekonomi - budaya - agama antarnegara.
“Hal tersebut yang paling kita sayangkan,” tegasnya. (boy/jpnn)
Kementerian Agama untuk berkoordinasi mengambil langkah konkret dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan terkait masalah moratorium umrah.
Redaktur & Reporter : Boy
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- BPKH Distribusikan 152,4 Juta SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia
- BPKH Limited Teken Kontrak Penyediaan 2,4 Juta Porsi Makan Jemaah Selama Puncak Haji