DPR Merasa Ada Upaya Pembunuhan Karakter

DPR Merasa Ada Upaya Pembunuhan Karakter
DPR Merasa Ada Upaya Pembunuhan Karakter
JAKARTA - Pasca diumumkannya sejumlah nama Anggota DPR bolos dalam sidang-sidang oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) Rabu (28/7), sejumlah anggota dewan balik mempertanyakan wewenang Setjen DPR untuk mengumumkan itu.

"Dasar hukum apa yang dipakai oleh Setjen hingga dengan mudahnya mengumumkan nama-nama anggota dewan yang tidak hadir dalam sidang-sidang," tanya Gandung Pardiman, dari Fraksi Partai Golkar, dalam Sidang Paripurna DPR RI, dipimpin Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis. (29/7).

Jika tindakan itu dibiarkan, kata Gandung, jelas akan berakibat terjadinya pembunuhan karakter anggota dewan. "Kalau mau fair, kenapa sidang paripurna ini dipimpin hanya 1 orang. Selama ini kita belum secara penuh dipimpin oleh kelima pimpinan DPR RI. Kami, adalah anggota dewan bukan anak buah pimpinan karena wewenang kita diatur oleh undang-undang dan mengapa pimpinan terkesan menjadi pahlawan dalam ketidakhadiran anggota dewan dalam sidang," katanya.

Sikap yang sama juga datang dari anggota Fraksi Golkar Tantowi Yahya. Menurut dia, sebelum diumumkan sebaiknya kesekjenan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada masing-masing fraksi. "Seyogianya didahului dengan klarifikasi masing-masing fraksi. Kalau tidak, ini semacam pembunuhan karakter terhadap anggota DPR," tegas Tantowi yang tercatat 4 kali bolos, dua di antaranya tidak hadir karena sakit.

JAKARTA - Pasca diumumkannya sejumlah nama Anggota DPR bolos dalam sidang-sidang oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) Rabu (28/7), sejumlah anggota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News