DPR Merasa Ada Upaya Pembunuhan Karakter
Kamis, 29 Juli 2010 – 15:48 WIB
JAKARTA - Pasca diumumkannya sejumlah nama Anggota DPR bolos dalam sidang-sidang oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) Rabu (28/7), sejumlah anggota dewan balik mempertanyakan wewenang Setjen DPR untuk mengumumkan itu. Sikap yang sama juga datang dari anggota Fraksi Golkar Tantowi Yahya. Menurut dia, sebelum diumumkan sebaiknya kesekjenan meminta klarifikasi terlebih dahulu kepada masing-masing fraksi. "Seyogianya didahului dengan klarifikasi masing-masing fraksi. Kalau tidak, ini semacam pembunuhan karakter terhadap anggota DPR," tegas Tantowi yang tercatat 4 kali bolos, dua di antaranya tidak hadir karena sakit.
"Dasar hukum apa yang dipakai oleh Setjen hingga dengan mudahnya mengumumkan nama-nama anggota dewan yang tidak hadir dalam sidang-sidang," tanya Gandung Pardiman, dari Fraksi Partai Golkar, dalam Sidang Paripurna DPR RI, dipimpin Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis. (29/7).
Jika tindakan itu dibiarkan, kata Gandung, jelas akan berakibat terjadinya pembunuhan karakter anggota dewan. "Kalau mau fair, kenapa sidang paripurna ini dipimpin hanya 1 orang. Selama ini kita belum secara penuh dipimpin oleh kelima pimpinan DPR RI. Kami, adalah anggota dewan bukan anak buah pimpinan karena wewenang kita diatur oleh undang-undang dan mengapa pimpinan terkesan menjadi pahlawan dalam ketidakhadiran anggota dewan dalam sidang," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pasca diumumkannya sejumlah nama Anggota DPR bolos dalam sidang-sidang oleh Sekretariat Jenderal (Setjen) Rabu (28/7), sejumlah anggota
BERITA TERKAIT
- Besok, KPU Palembang Akan Gelar Pemungutan Suara Ulang di 5 TPS
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- Cabup Mimika Maximus Klaim Suaranya Terus Naik di Beberapa Distrik
- PDIP Pecat Effendi Simbolon
- Elite Bepro Yakin Andra Soni-Dimyati Akan Wujudkan Banten Maju dan Sejahtera
- Perempuan Bangsa Menggelar Women Leadership Forum, Upaya PKB Mencetak Pemimpin