DPR Minta Alokasi Pupuk Hortikultura Ditambah

Dia menambahkan, dari kebutuhan pupuk sayuran 320 ton hanya terealisasi sepuluh ton karena masih diprioritaskan untuk tanaman pangan.
Benih sayuran seperti sawi dan kailan saat ini masih diimpor dari Tiongkok.
Sementara itu, benih bayam, kangkung dan sayur lokal sudah bisa dipenuhi dari daerah setempat.
Terkait dengan rehabilitasi jeruk untuk Kalbar, khususnya di Sambas tahun anggaran 2018, Komisi IV DPR meminta terus ditingkatkan.
Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto mengatakan, tahun ini Ditjen Hortikultura mengalokasikan APBN lebih dari 38 miliar ke Kalimantan Barat untuk mendukung program pengembangan hortikultura.
"Kami memetakan Kalbar sebagai daerah potensial pengembangan buah-buahan tropis dan aneka sayuran. Kementerian Pertanian sangat concern meningkatkan produksi hortikultura di Kalbar. Khusus jeruk, sudah ditetapkan sebagai komoditas strategis nasional", terang Anton.
Data Dinas Pertanian setempat menunjukkan saat ini luas areal jeruk di Kalbar lebih dari 5.100 hektare.
Sementara itu, luas lahan untuk cabai lebih dari 2.300 hektare, sedangkan area tanam nanas lebih dari 800 hektare.
Komisi IV DPR yang dipimpin Daniel Johan meninjau kawasan sayuran daun di Sungai Selamat, Desa Siantan Ilir, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Senin (30/4).
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya