DPR Minta Negara Hadir dan Memprioritaskan Pembiayaan Untuk Industri Strategis
Saat ini, salah satu industri strategis yang sedang terbelit masalah keuangan ialah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Langkah penyelamatan perusahaan membutuhkan dukungan dari para pihak agar KRAS tetap bisa menjalankan bisnis inti industri baja yang memiliki dampak multiplier luas.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2023, PT. Karakatau Steel Tbk (KRAS) mengalami kerugian sebesar USD 131,65 juta atau sekitar Rp2,03 triliun.
Salah satu masalah kinerja operasional akibat insiden force majeure pada fasilitas produksi utama PT KS yaitu Hot Strip Mill#1 (HSM#1) sehingga PT KS tidak berproduksi.
Saat ini fasilitas HSM#1 dalam tahap perbaikan dan direncanakan beroperasi kembali pada akhir 2024.
Selain itu, PT. KS juga dalam menyusun kembali restrukturisasi utangnya agar mampu mendukung keberlanjutan usahanya.
Upaya pengoperasian kembali pabrik itu akan menjaga kemandirian baja nasional sebagaimana dilakukan negara maju lainnya, termasuk mewujudkan visi Indonesia Emas yang membutuhkan pertumbuhan industri baja yang kuat.
Kondisi industri strategis ini juga menjadi perhatian dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Melalui anggota Dewan Pakar TKN Drajad Wibowo menyatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menyusun ulang peta jalan BUMN strategis Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto menilai Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah.
- Dirut Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia, Ini Kenangan Direktur Utama PT KSP
- Kejagung Garap Eks Dirut Krakatau Steel di Kasus Korupsi Tol MBZ
- PT. KSP & Krakatau Steel Group Kolaborasi Tebar Hewan Kurban di Cilegon
- Utang Makin Dalam, Krakatau Steel Wajib Restrukturisasi
- Kementerian PUPR Pastikan Produk Baja dan Jasa Penunjang di IKN Sangat Diperlukan
- Krakatau Steel Rugi Rp 560 M, Mahasiswa Banten Desak Menteri BUMN Rombak Direksi