DPR Minta Terorisme di NAD Diwaspadai
Senin, 08 Maret 2010 – 17:45 WIB
JAKARTA - Intelijen harus meningkatkan kewaspadaannya terkait aksi teroris di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Hal ini, menurut anggota Komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo, karena terorisme di NAD adalah sebuah bentuk perubahan pola gerakan yang tidak lagi membawa-bawa nama Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Artinya katanya, aksi ini tidak akan dipersalahkan oleh dunia internasional. Lain lagi dengan pendapat Paula Singal. Menurut anggota Komisi I DPR RI, aksi teroris di NAD sebenarnya (berasal dari) kelompok lama, hanya saja aksinya dilakukan berbeda. Namun, dia menilai keberhasilan Polri membekuk para teroris, menandakan pemerintah masih bisa mengendalikan keamanan dan stabilitas negara.
"Harus ada tingkat koordinasi yang intensif antara intelijen Polri, BIN, BAIS TNI dan pengkat lainnya. Jangan sampai ada pernyataan intelijen kecolongan," kata Tjahjo kepada JPNN, Senin (8/3). Selain itu, lanjutnya, masalah terorisme jangan dijadikan (sekadar) komoditi isu, tapi harus diselesaikan tuntas dengan segala bentuknya demi keutuhan NKRI.
Baca Juga:
"Kasus teroris di NAD ini harus dicermati dan disikapi lebih serius. Karena pada dasarnya keinginan untuk berpisah adalah tujuan akhir dari perjuangan. Idealisme kelompok sesungguhnya tidak akan pernah mati," tuturnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Intelijen harus meningkatkan kewaspadaannya terkait aksi teroris di Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Hal ini, menurut anggota Komisi I DPR
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan