DPR Nilai KPK Terlalu Lebay
Senin, 25 Juni 2012 – 14:17 WIB

DPR Nilai KPK Terlalu Lebay
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy, mengatakan, ide untuk sumbangan pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilontarkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, harus ditelaah. Aboebakar berharap negara ini diselenggarakan dengan tata kelola yang baik dan benar, tidak dikelola ala Non Goverment Organization (NGO). "Karena negara kita bukan
"Ini kan keluar dari mas Bambang, mungkin mas Bambang yang akan lebih tahu bagaimana pengelolaannya. Akankah dimasukkan pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), atau akan dimasukkan dana hibah dari rakyat ataukah akan digolongkan pada bantuan dari rakyat," kata Aboebakar, Senin (25/6), di Jakarta.
Baca Juga:
Ia menilai, tentunya akan aneh bila ada bantuan dari rakyat kepada pemerintah. Dan tidak pas juga bila ada hibah dari rakyat kepada pemerintah, apalagi kalau digolongkan PNBP. "Bila memang KPK ingin menggalang dana dari masyarakat dalam bentuk pendapatan negara bukan pajak, apakah ini konstitusional? Bukankah KPK tidak memiliki kewenangan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk PNBP? Bukankah pengalangan dana ini inkonstitusional, kan aneh juga bila penegak hukum akan mengajak masyarakat untuk melanggar hukum, maka saya benar-benar tak paham dengan pola pikir pejabat yang satu ini," ujarnya.
Baca Juga:
NGO," tegasnya.
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy, mengatakan, ide untuk sumbangan pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilontarkan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan