DPR Panggil Tiga Kementerian untuk Jelaskan Beras Vietnam
jpnn.com - JAKARTA - Komisi IV DPR pada pekan depan memanggil tiga kementerian sekaligus terkait temuan beras impor asal Vietnam yang beredar di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo menyatakan, tujuan pemanggilan itu mengklarifikasi temuan beras impor tersebut.
"Pekan depan kita akan panggil kementerian perdagangan, kementerian keuangan dan kementerian pertanian untuk membicarakan beras impor," kata Firman dalam diskusi bertajuk 'Main Kotor Beras Impor' di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/2).
Menurutnya, persoalan beras ilegal asal Vietnam itu tak bisa dibiarkan. Untuk itu, komisi yang membidangi pertanian itu berharap ketiga kementerian yang akan dipanggil nanti bisa mempertanggungjawabkan kisruh beras impor itu. "Ini perlu kita bahas bersama dengan tiga kementerian dengan DPR," tegasnya.
Kabar masuknya beras Vietnam bermula ketika rombongan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa melakukan indpeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (22/1) lalu. Nah, saat itu mendadak rombongan Hatta didatangi seorang pedagang bernama Billy Haryanto yang mengeluhkan masuknya beras impor.
Dari laporan Billy disebutkan bahwa pihak yang mendatangkan beras berharga murah itu kabarnya memiliki izin dari Direktorat Perdagangan Luar Negeri Kemendag. Namun, Hatta menegaskan bahwa tak mungkin ada beras impor masuk. Kalaupun laporan Billy benar, maka bisa dipastikan beras asal Vietnam itu ilegal karena selundupan.
"Tidak mungkin resmi. Karena beras biasa hanya boleh diberikan Bulog untuk impor. Kecuali beras-beras yang bersifat tertentu. Biasanya untuk beras orang asing. Di luar itu ilegal," aku Hatta. (chi/jpnn)
JAKARTA - Komisi IV DPR pada pekan depan memanggil tiga kementerian sekaligus terkait temuan beras impor asal Vietnam yang beredar di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024