DPR: Pemerintah Harus Tertibkan Senpi
Senin, 07 Mei 2012 – 14:21 WIB
JAKARTA – Wakil Ketua DPR Pramono Anung, menyebutkan bahwa maraknya aksi koboi gagah-gagahan memerlihatkan senjata api (senpi) baik yang dilakukan aparat maupun masyarakat sipil menandakan kepemilikan dan penggunaan senpi belum terkontrol dengan baik. Karenanya, DPR mendorong untuk menertibkan kepemilikan senpi, yang dianggap sangat membahayakan masyarakat tak berdosa menjadi korban. Ditanya mengapa kepemilikan senpi terkesan begitu bebas di Indonesia? Pramono menilai itu lebih pada aspek bisnis. Karena, menurut dia, orang yang ingin memeroleh izin memiliki senjata pribadi tentu ada dananya dan yang memberikan kewenangan adalah kepolisian. Dia menegaskan, kepolisian harus menertibkan itu.
Menurut Pramono, harusnya negeri ini belajar dari Amerika Serikat (AS) yang sekarang ini melakukan pengetatan kepemilikan senjatanya luar biasa. Selain itu, di AS juga dilakukan psikotest untuk calon pemilik senpi.“Karena sudah terbukti orang yang mempunyai senjata banyak yang melakukan pembunuhan massal. Dan itu dilakukan di kampus, sekolah dan korbannya adalah notabene orang yang tidak bersalah,” ujarnya, Senin (7/5), kepada wartawan di Jakarta.
“Sehingga sebelum ini terlambat, maka kepolisian terutama pemerintah (Indonesia) harus menertibkan senjata pribadi,” ungkap bekas Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan itu.
Baca Juga:
JAKARTA – Wakil Ketua DPR Pramono Anung, menyebutkan bahwa maraknya aksi koboi gagah-gagahan memerlihatkan senjata api (senpi) baik yang dilakukan
BERITA TERKAIT
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa