DPR: Pemerintah Jangan Khawatir, Kecuali Diikuti Mahasiswa

jpnn.com - JAKARTA – Aksi demonstrasi para buruh dalam dalam menyuarakan aspirasinya seuah keniscayaan dan itu wajar. Apalagi buruh merasa kecewa karena profesinya tidak dihargai pemerintah. Pemerintah justru mengundang masuknya pekerja asing.
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon meminta pemerintah tidak perlu khawatir dengan aksi demontsrasi tersebut, kecuali gerakan buruh itu diikuti oleh rakyat dari berbagai pelosok Tanah Air dan dikomandoi mahasiswa.
“Menjadi masalah kalau (rakyat dan mahasiswa) dari pelosok-pelosok ibu kota ini keluar, kemudian di depannya ada mahasiswa. Kalau masih seperti ini kita anggap sesuatu yang wajar gerakannya bukan masif dari akar rumput, walaupun tuntutannnya sesuatu yang berat,” kata Effendi Simbolon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9).
Lagipula, aksi buruh, menurutnya, lebih didasari kekecewaan akibat rendahnya pengharapan terhadap pemerintah. “Buruh kecewa karena tiba-tiba membuka pintu selebar-lebarnya bagi pekerja asing dari China,” katanya.
Kebijakan itu, menurut Effendi, menghina profesi buruh di Tanah Air.
“Mereka menuntut di tengah tingkat pengharapan buruh itu semakin kecil semakin rendah. Ee...eh, ujuk-ujuk Presiden mengundang jutaan pekerja China di Indonesia. Kan awur-awuran semuanya. Itu kan menghina profesi mereka (buruh),” tegasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA – Aksi demonstrasi para buruh dalam dalam menyuarakan aspirasinya seuah keniscayaan dan itu wajar. Apalagi buruh merasa kecewa karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak