DPR Pertanyakan Belanja Negara di RAPBN 2016 Naik 6,9 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Iskan Qolba Lubis mempertanyakan anggaran belanja negara yang naik sebesar 6,9 persen di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2016.
"Negara kita sedang mengalami perlambatan ekonomi, tapi anggaran belanja kok naik 6,9 persen?" ujar Iskan di komplek DPR Jakarta, Rabu (19/8).
Pada RAPBN 2016 volume belanja negara ditargetkan sebesar Rp 2.121,3 triliun atau naik sebesar 6,9 persen dibanding Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara - Perubahan (APBN-P) 2015 yang hanya Rp 1.984,1 triliun.
Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II ini juga menyorot target penerimaan pajak yang naik sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu.
Bahkan, Iskan melihatnya sebagai target yang tidak realistis. "Pertumbuhan pajak 5 persen tidak realistis. Sama dengan tahun lalu saja sudah sangat bagus," ujar Iskan.
Dalam pidato pengantar nota keuangan dan RAPBN 2016, Presiden Joko Widodo menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.489,2 triliun. Target tersebut naik 5 persen dibanding target APBN-P 2015 sebesar Rp 1.368 triliun.
Semakin kuatnya Dolar Amerika terhadap Rupiah dan devaluasi Yuan juga menjadi perhatian Iskan. Karena dia menilai kondisi itu bisa membawa lari investasi dari dalam negeri yang mengakibatkan defisit neraca pembayaran.
"Kalau sudah begini dampaknya bisa kemana-mana. PHK marak dan memicu kriminalitas di masyarakat," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Iskan Qolba Lubis mempertanyakan anggaran belanja negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama