DPR Pertanyakan Kecelakaan Selat Sunda

DPR Pertanyakan Kecelakaan Selat Sunda
DPR Pertanyakan Kecelakaan Selat Sunda
JAKARTA - Ketua Komisi V DPR, Yasti Soepredjo Mokoagow mempertanyakan insiden kecelakaan yang melanda KMP Bahuga Jaya dengan Kapal Tangker di Selat Sunda, pekan lalu. Menurut Yasti, kecelakaan itu semakin menambah daftar korban jiwa di sektor transportasi Indonesia.

"Bagaimana mungkin di perairan seluas itu, dengan kecepatan yang hanya 15-20 Km, kondisi cuaca relatif cerah bisa terjadi tubrukan kapal. Bahkan, sehari sebelum musibah itu, KMP Bahuga Jaya juga bertabrakan dengan Kapal Titian Murni yang sedang melakukan perawatan di pinggiran," kata Yasti saat rapat kerja Komisi V dengan Menteri Perhubungan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dan instansi lainnya, Rabu (3/10).

Komisi V juga memertanyakan ketidakjelasan manifest penumpang dan kendaraan di Bahuga Jaya, jumlah korban meninggal dan selamat.

"Kita minta data soal KMP Bahuga, pemilik kapal, tahun kapal, sertifikasi kelaikan. Kejelasan KMP Bahuga Jaya, apakah sudah memenuhi standar, apa peran biro klasifikasi Indonesia dalam memenuhi standar tersebut," ujar Yasti.(boy/jpnn)

JAKARTA - Ketua Komisi V DPR, Yasti Soepredjo Mokoagow mempertanyakan insiden kecelakaan yang melanda KMP Bahuga Jaya dengan Kapal Tangker di Selat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News