DPR RI: Satwa di Taman Nasional Baluran Harus Tetap Lestari
![DPR RI: Satwa di Taman Nasional Baluran Harus Tetap Lestari](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/03/27/ketua-komisi-iv-dpr-ri-sudin-foto-humas-dpr-ri-57.jpg)
jpnn.com, SITUBONDO - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyampaikan Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur harus tetap dilestarikan. Sebab, di Taman Nasional tersebut memiliki khas satwanya seperti banteng, kerbau liar dan lain sebagainya.
Pelestarian tersebut salah satunya dengan penambahan biaya maupun tenaga kerjanya.
“Tadi kami sudah melihat banteng, kemudian juga melihat kerbau liar. Ini harus tetap dilestarikan. Dengan apa? Dengan penambahan biaya maupun tenaga kerja,” ungkap Sudin, di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jatim, Kamis, (25/3/2021).
Sudin menejelaskan tenaga kerja di taman ini sebanyak 103 orang, dengan luasan 25.000 hektare.
“Itu kan hal yang sangat sulit sekali, baik itu menjaga suaka, menjaga yang lain-lain,” ujar Sudin.
Lebih lanjut, Sudin menyoroti ketersediaan infrastruktur kendaraan yang dimiliki oleh Taman Nasional Baluran.
Menurutnya, Taman Nasional Baluran harus memiliki kendaraan pemadam kebakaran sendiri guna mengantisipasi apabila terjadi kebakaran di musim kemarau. Jika memiliki kendaraan pemadam kebakaran sendiri, maka akan lebih cepat dilakukan pemadaman.
Dia menjaskan pada bulan 7, 8, 9 ini kan kemarau panjang cenderung ada kebakaran. Bagaimana mengantisipasinya? Kalau memang harga mobil pemadam kebarakan itu terlalu mahal.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyampaikan Taman Nasional Baluran di Situbondo, Jawa Timur harus tetap dilestarikan.
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?
- Vonis Harvey Moeis Diperberat, Komisi III DPR: Ini Tamparan untuk Kejaksaan
- Polda Babel Sukses Berantas Geng Motor, Sahroni: Strateginya Patut Dicontoh
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- Menteri Iftitah Tetap Yakin Bisa Kembangkan Kawasan Transmigrasi Meski Anggaran Terbatas