DPR Sangat Yakin Ada Tekanan di Balik Pergantian Buwas

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy, yakin di balik pergantian Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Bareskrim Polri ada tekanan dari pihak tertentu.
"Adanya indikasi tekanan paskapembongkaran, kasus Pelindo II dan Pertamina saat ini semakin diyakini benar adanya," katanya, Jumat (4/9).
Menurut dia, memang sebenarnya mutasi dan promosi di tubuh Polri merupakan kewenangan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu meyakini Wanjakti telah bekerja secara professional dalam penataan sumber daya manusia di internal Polri.
Namun, wacana pencopotan Buwas sebagai Kabareskrim semakin menguat ketika Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan dan Menkumham Yasonna Laoly menyatakan perlunya penegakan hukum yang tidak gaduh.
"Keluarnya TR pencopotan Buwas membuktikan adanya yang terganggu dengan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan Bareskrim," kata Aboebakar.
Di sisi lain, ia menjelaskan, mutasi kali ini menimbulkan tanya ketika Bareskrim sedang fokus dalam penanganan korupsi besar dicopot di tengah jalan.
"Apalagi dalam TR mutasi No 1847 tersebut ditembuskan kepada Menko Polhukam dan Menkumam yang selama ini minta penegakan hukum tidak boleh gaduh," paparnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy, yakin di balik pergantian Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Bareskrim Polri ada tekanan dari
- Soedeson Tandra DPR Sikapi Aksi Penyerangan Oknum TNI ke Polres Tarakan, Simak
- Soal Kabinet Gemuk, Prabowo: Kalau Isinya Banyak Orang Hebat, Kenapa?
- Data Resmi BKN Jumlah PPPK Paruh Waktu dari Seleksi Tahap 1, Lebih Banyak
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah