DPR Sebut Turki Berlebihan
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati menilai permintaan pemerintah Turki agar menutup sembilan lembaga pendidikan karena dianggap terafiliasi dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO), dinilai berlebihan.
FETO merupakan organisasi pengikut ulama Fethullah Gulen yang mencoba melakukan kudeta di Turki beberapa waktu lalu.
"Permintaan pemerintah Turki berlebihan dan tidak cemat. Pemerintah Indonesia harus hati-hati menanggapi permintaan itu," kata Reni melalui pesan singkat, Minggu (31/7).
Dia menyebutkan, bila merujuk sejarah pembentukan sekolah-sekolah yang dituding berafiliasi dengan FETO itu, dahulu dalam pendiriannya memang berdasarkan yayasan badan hukum yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. Sedangkan pembangunan sekolah berdasarkan SK Kepala Daerah.
Namun, sejak 10 November 2015 sekolah-sekolah tersebut tidak lagi berafiliasi dengan Gulen, tapi masuk kategori "Sekolah Pendidikan Kerja Sama" atau sekolah internasional yang seluruhnya berada di Kemendikbud.
"Dengan kata lain, sekolah-sekolah tersebut tidak lagi memiliki afiliasi terhadap Turki," ujar Ketua Fraksi PPP DPR itu.
Reni mengaku tidak bisa membayangkan bila sekolah-sekolah tersebut ditutup karena akan berdampak yang tidak sederhana bagi siswa, guru maupun orang tua.
Karena itu, ia meminta dampak negatif tersebut harus menjadi bahan pertimbangan pemerintah, di samping juga, persoalan ini erat terkait dengan kedaulatan pendidikan nasional. "Kedaulatan pendidikan kita tidak bisa diganggu oleh siapapun," tandasnya.(fat/jpnn)
- Suara Kritis Mahfud MD soal Pagar Laut: Pidananya Jelas!
- Analisis Susno Duadji soal Sertifikat HGB Pagar Laut, Kades Kohod Siap-Siap Saja
- BMKG Minta Warga Aceh Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
- IPW: Bukan Rp 20 Miliar, Sebegini Duit yang Mengalir ke AKBP Bintoro
- Approval Rating Prabowo Tinggi, Kejaksaan Dinilai Berkontribusi
- Prabowo Bertukar 5 Kerja Sama dengan India, Kesehatan Hingga Digital