DPR: Segera Bentuk Badan Pengelolaan Pangan

jpnn.com - jpnn.com - Ketua DPR RI Setya Novanto meminta segera dibentuk Badan Pengelola Pangan agar persoalan pasokan dan harga bahan pangan terjaga. Kasus meroketnya harga cabai merah menjadi salah satu sebab pentingnya badan pengelola pangan itu dibentuk.
Menurut Novanto, badan itu bisa menangulangi masalah harga cabai dan kebutuhan pokok pangan lainnya.
“Badan Pengelolaan Pangan perlu segera dibentuk agar masalah pangan yang kerap terjadi baik itu pasokan pangan dan kenaikan harga dapat segera diminimalisasi serta tidak terulang lagi setiap tahunnya,“ katanya di Jakarta, Minggu (15/1).
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Firman Subagyo menjelaskan, sesuai amanat Undang-Undang (UU) Pangan, pemerintah harus membentuk badan otoritas pangan di tahun 2015. Badan ini bisa saja menggabungkan badan ketahanan pangan dan Bulog menjadi satu.
“Jika pemerintah tidak membuat badan khusus di bidang pangan, maka pemerintah akan melanggar UU,” ujarnya.
Selain itu, Firman mendorong agar Bulog harus diberi tambahan kewenangan oleh presiden dalam pengelolaan tata niaga pangan selain beras. Misalnya cabai, gula, kedelai dan jagung.
“Bahan pangan haruslah dikendalikan negara. Negara harus hadir di masyarakat melalui salah satunya badan otoritas pangan,” katanya.
Senator asal NTT, Adrianus Garu mengatakan, saat ini sudah ada Bulog dan ternyata gagal total memperpendek mata rantai distribusi pangan akibat maraknya calo.
Ketua DPR RI Setya Novanto meminta segera dibentuk Badan Pengelola Pangan agar persoalan pasokan dan harga bahan pangan terjaga. Kasus meroketnya
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram
- Jalankan Instruksi Ketum PAN, Eddy Soeparno Bagikan Sembako di 11 Kabupaten/Kota di Jabar
- Lewat Sobat Aksi Ramadan 2025, BNI Merenovasi Masjid & Beri Bantuan Pangan
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan
- Harga Minyak Goreng dan Bawang Makin Tinggi, Komoditas Pangan Lain Fluktuatif