DPR Segera Berlakukan Presensi Sidik Jari
Anggaran Pengadaan Rp 279 Juta
Jumat, 17 Agustus 2012 – 05:42 WIB
Uchok menambahkan, hasil presensi itu mungkin tidak akan dipublikasi oleh Setjen DPR. Kalaupun Setjen DPR punya keberanian, anggota dewan akan "mengintimidasi" atau melakukan cara apa pun agar Setjen DPR tidak memublikasikan siapa saja yang tidak hadir dalam rapat. "Jadi, untuk itu, keberadaan alat presensi ini hanya menjadi barang mubazir. Anggaran belanja presensi ini akan sia-sia belaka," ujarnya.
Dikonfirmasi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan membenarkan pengadaan alat presensi fingerprint DPR telah disetujui untuk diterapkan. Menurut dia, rapat pimpinan terakhir telah sepakat untuk segera menerapkan ketentuan itu dengan harapan bisa mendisiplinkan anggota dewan.
Menurut dia, ketentuan fingerprint akhirnya disetujui pimpinan karena sudah ada dalam tata tertib (tatib) DPR. "Bagaimana nanti pengembangannya diserahkan ke Sekjen," ujar Taufik di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Soal kritik sejumlah pihak atas efektivitas alat tersebut, dia menegaskan, tidak ada tujuan lain selain semakin menggiatkan anggota dewan dalam aktivitasnya di parlemen. "Tujuannya, bukan kita berpikir mundur, tidak untuk dipaksakan seperti anak kecil dan karyawan, tidak seperti itu," tandasnya.
JAKARTA - Kinerja para anggota DPR dalam waktu yang tidak lama lagi akan dipantau melalui presensi elektronik. Berdasar catatan Sekretaris Nasional
BERITA TERKAIT
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang
- Begini Sikap Pemerintah soal Putusan MK yang Batalkan Presidential Threshold
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif