DPR Sesalkan KTT ASEAN Tidak Bahas Rohingya
"ASEAN tampak dingin dalam menanggapi persoalan Rohingya. Padahal, di sana ada permasalahan hak asasi manusia dan solidaritas yang rendah di Myanmar,” tegas Rofi.
Legislator asal Jawa Timur ini juga melihat usaha diplomatik Indonesia untuk mendorong negara ASEAN lainnya ternyata belum membuahkan hasil.
Skema 4 + Plus satu yang didorong oleh Pemerintah Indonesia terhadap kekerasn etnis di Rakhine dianggap angin lalu oleh Myanmar.
Empat formula tersebut adalah menjunjung perdamaian dan stabilitas di wilayah Rakhine, proteksi untuk semua warga negara tanpa memandang latar belakang suku dan agama, menahan diri secara maksimal dan tak menggunakan kekerasan, serta akses kepada sistem perlindungan kemanusiaan.
Adapun plus 1 adalah implementasi dari rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine State di Persatuan Bangsa Bangsa yang dipimpin oleh Kofi Annan.
"Padahal, Indonesia sangat serius mendorong isu ini sebagai salah satu prioritas bahasan. Sebab, forum tersebut sarana yang sangat tepat untuk menegaskan sikap Indonesia dan langkah serius pemerintahan Mynamar,” pungkas Rofi.
Sebagai informasi, di berbagai forum internasional, DPR RI senantiasa mendorong persoalan Rohingya secara komprehensif.
Di antaranya, dalam sidang Executive Council pertama Perkumpulan Parlemen Asia (Asian Parliamentary Assembly/APA), di Phnom Penh, Kamboja, 2-3 Oktober 2017. (jpnn)
Rofi menjelaskan, belum lama ini Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait Rohingya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju