DPR Siap Mediasi Pemko Medan-TNI AU
jpnn.com - JAKARTA - Polemik mengenai ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Lanud Suwondo, Medan, yang sebelumnya bernama Bandara Polonia, tidak akan selesai jika hanya terus-terusan menjadi bahan perdebatan.
Anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan menyarankan, pihak Pemko Medan dan TNI AU agar segera menggelar pertemuan guna mencari solusi terbaik yang bisa memenuhi kepentingan kedua belah pihak.
Politisi muda dari Partai Demokrat itu menyatakan kesiapannya menjadi mediator jika kedua belah pihak ingin menggelar pertemuan.
"Jangan berlarut-larut karena perdebatan tidak akan menyelesaikan masalah. Harus segera dicarikan solusi, kedua pihak, Pemko Medan dan TNI AU bertemu. Kami siap menjadi mediator," ujar Ramadhan Pohan kepada JPNN.
Ramadhan mengaku sudah sejak lama mendengar keinginan Pemko Medan yang ingin mengembangkan kawasan kota, tapi terkendala KKOP bandara. Namun pihak lain bersikukuh, area itu dijadikan pangkalan pertahanan.
Namun, lanjut dia, juga sempat berkembang pendapat area bandara tersebut agar diubah menjadi kawasan jalur hijau atau paru-paru kota.
"Semua pendapat baik, karena semua untuk kepentingan masyarakat. Nah, bagaimana agar aspek keselamatan penerbangan dan kenyamanan kota bisa terjaga, ya harus dibicarakan, duduk bersama. Ini Medan rumah kita, tak boleh ada yang menang-menangan," tegasnya lagi, tanpa menguraikan lebih lanjut maksud kalimatnya itu. (sam/jpnn)
JAKARTA - Polemik mengenai ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Lanud Suwondo, Medan, yang sebelumnya bernama Bandara Polonia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kebakaran Pabrik Tekstil di Bandung, Pemadaman Berlangsung 13 Jam
- BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025
- Pria Ini Melakukan Perbuatan Terlarang di Tanjung Lago
- Francine PSI: Tarif PAM Jakarta Naik dan Langgar Aturan, Kepgub 730/2024 Harus Dicabut
- DPRD DKI Dorong PAM JAYA Sosialisasikan Air Siap Minum
- Wali Kota Helldy Agustian Memaparkan Pencapaian Kota Cilegon Saat Ini