DPR: Survei Lingkungan Belajar Bantu Ciptakan Kultur Sekolah Toleran
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah politikus di Dewan Perwakilan Rakyat Pusat dan Daerah (DPR dan DPRD) mendukung upaya pemerintah menciptakan kultur sekolah yang toleran dan menciptakan persatuan.
Anggota parlemen sepakat untuk terus mengatasi intoleransi, radikalisme, dan lemahnya kolaborasi di dunia pendidikan.
Sebagai langkah awal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Survei Lingkungan Belajar di berbagai Sekolah Penggerak.
Survei ini merupakan satu dari tiga bagian Program Asesmen Nasional bersama dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.
Survei Lingkungan Belajar menghasilkan data tentang iklim keamanan dan iklim kebinnekaan di sekolah yang merupakan prakondisi terjadinya pembelajaran
Selain itu, survei tersebut juga mengukur kualitas pembelajaran dari perspektif siswa, guru, dan kepala sekolah.
"Saya harap survei ini lebih komprehensif menjangkau outcome, benefit dan impact-nya untuk masyarakat dan negara. Survei ini diharapkan menjadi pemecah masalah dan komisi X siap mendukung," ujar Anggota Komisi X DPR, Zainuddin Maliki dalam sebuah diskusi Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Menurut politikus Partai Amanat Nasional ini, masih terdapat mispersepsi di masyarakat yang menerima potongan-potongan survei yang dianggap tendesius dan bernada politik.
Survei Lingkungan Belajar menghasilkan data tentang iklim keamanan dan iklim kebinnekaan di sekolah untuk menciptakan kultur toleran.
- GPII Keluarkan Seruan Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan untuk Jaga Toleransi
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi