DPR Tantang Pegawai Pajak Sumpah Pocong
Rabu, 07 April 2010 – 17:47 WIB
Sementara, anggota DPR RI Ecki Awal Mucharam, dengan suara tinggi dan mengaku sangat emosi dengan kasus Gayus dan lalainya Ditjen Pajak, menantang Ditjen Pajak Tjiptardjo untuk dibaiat. Terkait tax ratio (pendapatan negara dari pajak) yang selalu rendah bila dibandingkan negara lainnya di Asia. Padahal potensi pajak Indonesia cukup besar.
"Kita harus baiat Ditjen pajak hari ini, bisa tidak tax ratio 16 persen dari Gross domestic product (GDP). Karena dengan potensi yang ada, kita sebenarnya bisa mendapatkan pemasukan sampai Rp 264 triliun dari target. Jangan sampai, potensi yang ada justru dimakan oleh markus-markus seperti Gayus yang berkeliaran di Ditjen Pajak. Kalau Ditjen Pajak tidak sanggup, ini membuktikan bahwa memang banyak Gayus yang dilindungi," kata Ecki.
Bahkan Ecki mengusulkan, bila Ditjen pajak tak bisa juga memenuhi peningkatan tax ratio, sementara kasus Gayus tidak dievaluasi secara total melalui reformasi birokrasi, maka mundurnya Tjiptardjo, dinilai cukup layak segera dilakukan." Kalau perlu, pajak kita nanti di outchourching (beri ke swasta) saja. Biar kita anggurkan dulu sementara 15 ribu pegawai Ditjen Pajak. Asalkan uang rakyat aman dan tidak dimakan markus-markus," katanya.
Karena banyaknya pandangan dewan yang mencuat, rapat Panja perpajakan yang seharusnya berlangsung hingga pukul 16.00 WIB, diputuskan berlanjut hingga pukul 17.00 WIB. Sementara itu, Tjiptardjo yang menjadi "sasak" gara-gara kasus anak buahnya itu, hanya bisa sesekali menghela nafas. Bahkan terlihat, beberapa kali Tjiptardjo menggeleng-gelengkan kepala, terlebih lagi saat anggota Panja mengatakan bahwa kasus Gayus adalah kelalaian dari Ditjen Pajak dan Menteri Keuangan.(afz/jpnn)
JAKARTA— Kehadiran Direktur Jenderal Pajak, Mochamad Tjiptardjo, di komisi XI DPR RI, seolah menjadi sasaran tembak untuk berbagai kasus pajak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya