DPR Terus Kritisi Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Selasa, 20 Juli 2010 – 16:45 WIB
JAKARTA — Seluruh Fraksi di DPR RI menyatakan dapat menerima materi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 yang diajukan pemerintah. Namun begitu, hampir seluruh fraksi mengkritisi pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah. Juru bicara Fraksi Gerindra, Fary Djemi Francis, menyatakan berdasarkan laporan hasil audit BPK atas APBN 2008, ternyata belum ada kemajuan yang substansial dalam hal pengelolaan keuangan oleh pemerintah. "Misalnya saja, untuk dana hibah hanya Rp86,8 triliun dan lebih rendah dari target sebelumnya. Pemerintah juga terkesan sengaja mengajukan defisit agar bisa memperbesar hutang," ujar Fary Djemi Francis.
Hal itu terungkap dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (20/7) dengan agenda pandangan fraksi-fraksi terhadap materi RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaaan APBN 2009. Dalam paripurna itu, hampir seluruh fraksi menyoroti berbagai kelemahan pemerintah.
Di antaranya, terkait masih banyaknya aset negara yang tidak terinventarisasi dengan baik, penggunaan uang negara di luar ketentuan yang berlaku. hingga menurunnya penerimaan negara dari sektor pajak. Hal ini dinilai berpotensi menimbulkan kerugian negara dalam jumlah cukup besar.
Baca Juga:
JAKARTA — Seluruh Fraksi di DPR RI menyatakan dapat menerima materi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya