DPR Tetap Lembaga Terkorup
Hasil Survei Tranaparansi Internasional
Rabu, 03 Juni 2009 – 21:28 WIB
JAKARTA - Cap buruk sebagai lembaga korup kembali disandang DPR. Dari hasil survei Barometer Korupsi Global (BKG) 2009 Transparency International (TI), skor para anggota parlemen masuk level terendah, yakni hanya 4,4 dari skala 1 hingga 5. Adapun pola penilaian dengan menggunakan skala 1 hingga 5. Skor 1 untuk lembaga yang bebas korupsi, sedangkan skor 5 adalah adalah lembagaga yang sangat korup. Soal polisi tak lagi masuk lembaga terkorup, Todung menegaskan hal itu sepenuhnya kewenangan Gallup. "Tapi menurut saya, korupsi kecil tetap dilakukan kepolisian," jelasnya.
Menurut Ketua Dewan Pengurus TII Todung Mulya Lubis, rapor merah DPR ini sudah berlangsung tiga kali yakni tahun 2004, 2006, 2009. BKG sendiri sudah dilakukan TII Pusat di Berlin sejak 2004. Lembaga kedua terkorup tahun 2009 adalah peradilan (4,1) dan partai politik dengan skor 4. Yang menarik, untuk tahun 2009, kepolisian tak masuk sebagai lembaga terkorup.
Baca Juga:
Kepada wartawan dalam diskusi hasil survei BKG di Mario's Place, Jakarta Pusat, Rabu (3/6) sore, Todung menjelaskan, skor tersebut merupakan hasil pendapat dari 500 responden yang dirangkum oleh Gallup International. 500 responden itu berasal dari dua kota, yaitu Jakarta (300 responden) dan Surabaya (200) yang disurvei.
Baca Juga:
JAKARTA - Cap buruk sebagai lembaga korup kembali disandang DPR. Dari hasil survei Barometer Korupsi Global (BKG) 2009 Transparency International
BERITA TERKAIT
- Dompet Dhuafa Sabet Predikat EXCELLENT pada Indonesia Customer Experience & Digital Customer Engagement 2024
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- Polda Kalteng Ungkap Peran Pelaku H di Kasus Polisi Tembak Warga, Ternyata
- Seleksi PPPK 2024: 2 Kategori Honorer Dipastikan Aman, Gaji Berbeda
- Debitur Diduga Dikriminalisasi Bank Daerah, 8 Tahun Jadi Tersangka