DPR: Tidak Masuk Akal Petugas Lapas Tak Tahu
Rabu, 05 Oktober 2011 – 15:26 WIB
Dia juga menegaskan, sangat perlu dilakukan penelusuran mengenai keterlibatan petugas dan pejabat Lapas. Sebab, Martin meyakini, aksi penipuan itu tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya kerjasama atau peluang yang diberikan para petugas Lapas atau Rutan."Apalagi sudah berjalan begitu lama," katanya.
Baca Juga:
"Bagaimana orang (narapidana) bisa memiliki HP, bagaimana mereka membeli pulsanya, kan gitu? Apalagi mengerjakannya juga bukan satu dua orang, tapi banyak porang dan itu dilakukan setiap hari. Mana mungkin itu tanpa diketahui para petugas, tidak masuk akal," kata Martin tak habis pikir.
Dia menegaskan, bila terbukti terlibat, harus dipecat. "Harus diberhentikan. Tindakan tegas, disiplin oleh Dirjen yang baru harus dilakukan," kelakar Martin.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya berhasil meringkus otak pelaku penipuan via telepon dan SMS yang ternyata dikendalikan oleh narapidana dari Lapas Tanjung Gusta, Sumut, Selasa (4/10). Aksi itu sudah berjalan lima tahun dari balik sel, dengan telepon yang diselundupkan ke dalam lapas.
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat mengatakan kasus sindikat penipuan lewat SMS dan telepon yang dilakukan oleh narapidana
BERITA TERKAIT
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya