DPR Tiru Parlemen AS dan Jerman
Tambah Fasilitas dan Staf Ahli
Rabu, 04 Februari 2009 – 11:41 WIB
JAKARTA – Kalangan DPR berusaha mengubah citra negatif lembaganya. Sejumlah aturan tambahan terkait upaya peningkatan kinerja dewan siap dimasukkan dalam pembahasan RUU Susunan dan Kedudukan (Susduk) DPR. Kiblatnya adalah dua parlemen di negara maju, yaitu Amerikat Serikat (AS) dan Jerman. "Kita tidak perlu takut masyarakat marah. Selama ini kita belum bisa mengomunikasikan saja dengan mereka," yakinnya kepada rapat pansus. Penambahan fasilitas kedewanan, lanjut dia, memang tidak bisa dihindari sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja dewan.
Aturan tambahan yang siap disisipkan itu berasal dari bahan laporan dua tim Pansus RUU Susduk, yang baru saja pulang studi banding di kedua negara tersebut pada 25–26 Januari lalu. Selasa (3/2) kedua tim yang dipimpin masing-masing Wakil Ketua Pansus RUU Susduk Mufid Busyairi dan Nursanita Nasution tersebut menyampaikan paparan dalam rapat internal pansus.
"Ini bukan lagi masalah perlu atau tidak lagi, tapi sudah menjadi keharusan," ujar Ketua Pansus RUU Susduk Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan hasil laporan, di gedung DPR Senayan, Jakarta, kemarin. Menurut dia, pansus siap mengadopsi sejumlah sistem dan mekanisme yang dipakai kedua negara tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA – Kalangan DPR berusaha mengubah citra negatif lembaganya. Sejumlah aturan tambahan terkait upaya peningkatan kinerja dewan siap dimasukkan
BERITA TERKAIT
- Pilkada 2024: Kaesang Ajak Anak Muda Semarang Coblos Ahmad Luthfi dan Yoyok Sukawi
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail
- Ahmed Zaki Iskandar Minta Kader Golkar Bekerja Keras Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Ridwan Kamil Janji Mau Bikin Jakarta Maju Tetap Berkeadilan