DPR Tiru Parlemen AS dan Jerman

Tambah Fasilitas dan Staf Ahli

DPR Tiru Parlemen AS dan Jerman
DPR Tiru Parlemen AS dan Jerman
JAKARTA – Kalangan DPR berusaha mengubah citra negatif lembaganya. Sejumlah aturan tambahan terkait upaya peningkatan kinerja dewan siap dimasukkan dalam pembahasan RUU Susunan dan Kedudukan (Susduk) DPR. Kiblatnya adalah dua parlemen di negara maju, yaitu Amerikat Serikat (AS) dan Jerman.   

 

Aturan tambahan yang siap disisipkan itu berasal dari bahan laporan dua tim Pansus RUU Susduk, yang baru saja pulang studi banding di kedua negara tersebut pada 25–26 Januari lalu. Selasa (3/2) kedua tim yang dipimpin masing-masing Wakil Ketua Pansus RUU Susduk Mufid Busyairi dan Nursanita Nasution tersebut menyampaikan paparan dalam rapat internal pansus.

 

"Ini bukan lagi masalah perlu atau tidak lagi, tapi sudah menjadi keharusan," ujar Ketua Pansus RUU Susduk Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan hasil laporan, di gedung DPR Senayan, Jakarta, kemarin. Menurut dia, pansus siap mengadopsi sejumlah sistem dan mekanisme yang dipakai kedua negara tersebut.

 

"Kita tidak perlu takut masyarakat marah. Selama ini kita belum bisa mengomunikasikan saja dengan mereka," yakinnya kepada rapat pansus. Penambahan fasilitas kedewanan, lanjut dia, memang tidak bisa dihindari sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja dewan.

 

JAKARTA – Kalangan DPR berusaha mengubah citra negatif lembaganya. Sejumlah aturan tambahan terkait upaya peningkatan kinerja dewan siap dimasukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News