DPR Tolak Ide dari Pemerintah soal Rektor Impor, Memangnya Tak Ada Lagi Anak Bangsa?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati menolak ide dari pemerintah mendatangkan rektor impor untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Reni mengatakan, ide mendatangkan rektor asing untuk PTNBH semestinya bisa dihindari jika Kementerian Ristek dan Dikti mampu memetakan persoalan dan membuat solusi peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.
"Gagasan lama ini ibarat jalan pintas dan instan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Padahal, kunci ada di pemerintah sebagai pihak regulator," kata Reni di Jakarta, Selasa (30/7).
Menurut Reni, selain akan bertabrakan dengan berbagai aturan seperti UU 14/2015 tentang Guru dan Dosen dan UU No 12/2012 tentang Perguruan Tinggi, rencana tersebut menunjukkan kurang maksimalnya Kemenristekdikti dalam membentuk sistem pendidikan tinggi yang visioner, ajek dan adaptif dengan perkembangan zaman.
"Jangan latah dengan menempel salin cara yang diterapkan oleh negara lain dengan mengimpor," ujar wakil ketua umum DPP PPP ini.
BACA JUGAA: Tolak Wacana Impor Rektor!
Reni mengingatkan bahwa pendidikan merupakan isu yang nenjadi perhatian konstitusi oleh para pendiri bangsa. Salah satu misi utama adanya negara ini tidak lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Bahkan di konstitusi secara tegas keberpihakan politik anggaran khusus untuk sektor pendidikan. Pesan moralnya, peningkatan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab negara," tegas Reni.
Ide rektor impor untuk PTNBH semestinya bisa dihindari jika Kementerian Ristek dan Dikti mampu memetakan persoalan.
- Siap Mencetak SDM Pariwisata Berstandar Global, IPTI Lantik Rektor Perdana
- Rektor UNUGIRI Nilai Wahono Punya Rekam Jejak Baik dan Bisa Menang di Pilbup Bojonegoro
- Heri Hermansyah Terpilih Sebagai Rektor Universitas Indonesia 2024-2029
- Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI
- Rektor Unhan Ceritakan Manfaat Layanan ASABRI
- Unisba Mengukuhkan 2 Guru Besar